Esra Alfred Soru
Sebelum melihat beberapa ilustrasi tentang ketritunggalan Allah, maka pertama-tama yang patut dipikirkan adalah bahwa semua ilustrasi atau apapun yang dipakai untuk menggambarkan kebenaran tritunggal masih sangat jauh dari kenyataan yang sesungguhnya. Hal ini dikaitkan dengan kesulitan empiris di dalam mempelajari doktrin tersebut seperti pendapat Floyd C. Woodworth, Jr. dan D. Duncan yang mengatakan bahwa : Dalam pengalaman kita, tidak ada sesuatu yang sebanding dengan ketritunggalan dalam keesaan dan keesaan dalam ketritunggalan. Kita tahu bahwa tidak ada tiga orang yang secara struktur ada satu manusia. Tidak ada tiga orang yang masing-masing mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang apa yang dibuat atau yang dipikirkan oleh yang lainnya. Setiap orang memagari dirinya sendiri dengan kebebasan pribadi. Tidak ada manusia yang memiliki kepribadian jamak seperti yang dinyatakan tentang Allah (Floyd C. Woodworth, Jr. & D. Duncan 1989: 26-27).
Sekalipun demikian ilustrasi-ilustrasi yang dipakai untuk menggambarkan kebenaran ini perlu diperhatikan agar tidak terlalu jauh menyimpang dari kebenaran yang sesungguhnya. Ada banyak ilustrasi yang sering dipakai untuk menjelaskan ide tentang Tritunggal, antara lain seperti matahari terdiri dari panas, cahaya dan gas heliumnya (Ryrie; 1988 : 56), sebuah ruangan yang terdiri panjang, tinggi dan lebarnya (lihat Lembaga Pendidikan Kader GKJ/GKI Jateng: Berkumpul di Sekitar Kristus; 1985: 161), sebatang rokok yang terdiri dari kertas pembungkus, tembakau, dan filternya (dikembangkan dari ilustrasi yang disampaikan Antonius Widuri dalam: Dialog Masalah Ketuhanan Yesus; 1981 : 113-114), namun ilustrasi-ilustrasi semacam itu mempunyai dua kelemahan besar yaitu :
Pertama : Eksistensi sesungguhnya (matahari, ruangan dan rokok) adalah hasil “pencampuran” atau penggabungan unsur-unsurnya. Matahari adalah hasil pencampuran antara panas, cahaya dan gas helium; ruangan adalah hasil pencampuran atau penggabungan antara panjang, tinggi dan lebar, dan rokok adalah pencampuran atau penggabungan antara kertas pembungkus, tembakau dan filter.
Kedua : Unsur-unsur dari eksistensi sebenarnya jika berdiri sendiri tak dapat disebut sebagai eksistensi itu sendiri. Contohnya adalah bahwa kertas pembungkus tanpa tembakau dan filter bukanlah rokok, tembakau tanpa kertas pembungkus dan filter bukanlah rokok, dan filter tanpa kertas pembungkus dan tembakau bukanlah rokok. Demikian juga dengan matahari dan ruangan. Kebenaran Tritunggal menyatakan bahwa ketiga oknum itu (Bapa, Anak dan Roh Kudus) adalah Allah walaupun berdiri sendiri-sendiri, dan keallahan Mereka bukanlah hasil penggabungan ketiga-Nya. Jadi Bapa sendiri adalah Allah, Anak sendiri adalah Allah, dan Roh Kudus sendiri adalah Allah. Walaupun demikian Mereka bukanlah tiga Allah, melainkan satu Allah.
Ilustrasi yang mendekati kebenaran ini seperti sebuah jeruk yang setelah dikupas kulitnya ditemukan bagian-bagian di dalamnya. Masing-masing bagian ini jika dipisahkan masih dapat disebut jeruk, tetapi jika digabungkan seluruh bagian itu maka semuanya itu adalah satu jeruk dan buka banyak jeruk. Demikian juga seperti ilustrasi yang dikemukakan Stephen Tong yaitu bahwa ada begitu banyak jumlah Alkitab yang dipegang oleh orang Kristen, tetapi itu tidak berarti bahwa orang Kristen mempunyai lebih dari satu Alkitab. (Ilustrasi ini disampaikan dalam salah satu acara SPIK di kota Malang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar