Selasa, 18 Desember 2007

Apakah seorang Islam yang menghujat Roh bisa diampuni?


Tanya : Pak Esra, Mark 3:29 mengatakan bahwa dosa menghujat Roh Kudus tidak dapat diampuni selama-lamanya karena itu adalah dosa kekal. Sebagai orang Kristen, kita percaya Allah Tritunggal (Bapa, Anak dan Roh Kudus) yang adalah SATU. Pertanyaan saya : (1) Apakah seorang menghujat Bapa dan Anak dosanya diampuni? (2) Bagaimana dengan orang Islam misalnya yang menghujat Yesus dan setelah itu mereka bertobat dan mengikuti Yesus. Apakah dosa mereka tidak diampuni karena mereka pernah menghujat?

Jawab : Pertanyaan yang bagus. Pertama-tama kita harus mengerti apa yang dimaksudkan dengan dosa menghujat Roh Kudus. Jika kita memperhatikan konteks dari ayat tersebut maka jelas bahwa Yesus sementara mengusir setan dengan kuasa Roh Kudus tetapi oleh para ahli Taurat, Ia dituduh mengusir setan dengan kuasa Beelzebul (penghulu setan) bahkan mereka berkata bahwa Ia kerasukan Beelzebul (Mark 3:22). Mereka bukannya tidak percaya bahwa Yesus melakukan itu dengan kuasa Roh Kudus. Kecemburuan merekalah yang membuat mereka mengatakan hal itu walaupun mereka sebenarnya percaya bahwa Yesus melakukannya dengan kuasa Roh Kudus. (Lihat cerita yang sama di Injil Matius). Jadi dosa menghujat Roh Kudus adalah mengatakan bahwa pekerjaan Roh Kudus adalah pekerjaan setan walaupun kita tahu pasti bahwa itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Jawaban saya untuk pertanyaan pertama anda adalah bahwa bahwa dosa hujatan terhadap Anak dapat diampuni (lihat Mat 12 :32a dan Mark 3 :28). Meskipun tidak ada pernyataan eksplisit tentang Bapa tetapi saya percaya bahwa hujatan terhadap Bapa pun dapat diampuni. Satu-satunya yang tidak dapat diampuni adalah dosa dosa hujatan terhadap Roh Kudus seperti yang sudah saya jelaskan di atas.

Mungkin timbul persoalan. Bukankah Bapa, Anak dan Roh Kudus itu SATU ? Lalu bagaimana menghujat Bapa dan Anak diampuni tetapi menghujat Roh Kudus tidak diampuni ? Jawabnnya terletak pada tugas dari Roh Kudus yakni menginsafkan manusia akan dosa (Yoh 16 :8). Jadi kalau ada orang yang sadar bahwa dia telah berdosa, itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Jika kita menghujat Bapa dan Anak, maka Roh Kudus akan bekerja sedemikian rupa hingga kita sadar bahwa kita melakukan dosa hujatan kepada Bapa dan Anak dan karenanya kita datang memohon pengampunan dan janji Tuhan adalah Ia akan mengampuni dosa kita (1 Yoh 1 :9 ; Yes 1 :18). Persoalannya adalah kalau Roh Kudus yang berfungsi menyadarkan kita akan dosa itu kita hujat, maka Ia akan meninggalkan kita dan tidak akan menginsafkan kita akan dosa sehingga kita pun tidak pernah tahu bahwa kita telah berdosa menghujat Dia. Akibatnya kita tidak pernah memohon pengampunan dan tidak mendapatkan pengampunan itu. Muncul pertanyaan, bagaimana jika orang yang telah menghujat Roh Kudus kemudian menyesal dan bertobat? Tidak mungkin! Jika orang masih bisa sadar dan menyesal akan dosa berarti Roh Kudus masih bekerja di dalam dia. Jadi orang yang telah menghujat Roh Kudus tidak akan pernah menyadari dan menyesali dosanya. Sekarang bagaimana dengan pertanyaan anda yang kedua? Orang Islam yang tidak percaya pada Yesus, bahkan menghina Yesus atau pun Roh Kudus saya kira belum dapat dikategorikan dalam dosa menghujat Roh Kudus karena mereka melakukan itu dalam keadaan tidak mengerti kebenaran. (Lihat arti menghujat Roh Kudus di atas). Dan bahwa orang Islam itu masih bisa bertobat dan percaya kepada Yesus berarti Roh Kudus masih bekerja di dalam dia dan itu berarti bahwa dia belum sampai pada taraf menghujat Roh Kudus. Jadi jelas dosa mereka bisa diampuni.


Tidak ada komentar: